RADARNKRI.Com I Makassar – Sebanyak 17 ribu personel pihak kepolisian daerah (Polda) Sulsel dalam mengamankan jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018, jumat 22/06/2018.
Karo Ops Polda Sulsel, Kombes Pol Steven Napium mengatakan 17 ribu personil dikerahkan dalam pengamanan pilkada langsung di Sulawesi Selatan.
Menurutnya pengamanan Pilkada serentak ini ada dua jenis pengamanan yakni pengamanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan pasukan pemukul yang siapkan disetiap zona-zona.
“Pasukan pemukul itu seperti sabhara, Brimob yang disiapkan. Personil hanya dibekali peluru karet dan peluru hampa saja untuk pasukan pemukul,” ujarnya.
Meski demikian, kata Steven ada juga personil yang lainnya membawa peluru tajam. Namun dalam penggunaannya tetap sesuai Standar Operasional (SOP) dan juga jika terjadi ancaman terhadap jiwa personil.
Sementara ada 500 personil Bantuan Kendali Operasi (BKO) yang akan ditempatkan di beberapa Polres yang dianggap mempunyai kondisi rawan konflik seperti Polrestabes Makassar, Gowa, Palopo, Sidrap, Jeneponto dan Luwu.
“Karna kita anggap potensi kerawanan untuk terjadinya konfilk kegiatan pesta demokrasi. Kita gambarkan saat ini Makassar sendiri, Palopo, Luwu, Sidrap, Jeneponto dan Gowa,” sambungnya.
Selain itu, ada juga 5 Setingkat Satuan Kompi (SSK) Brimob Kelapa Dua Mabes Polri yang ditempatkan di Sulsel dan ditambah Brimob Polda Sulsel sebanyak 10 SSK, sehingga ada 15 SSK pasukan Brimob yang siagakan.
“Pembagiannya nanti tergantung permintaan kapolres masing-masing dan tergantung juga perkiraan yang kita lakukan. Jadi jumlahnya ini variatif untuk Polrestabes Makassar, tentunya jumlahnya terbesar,” terangnya.
Steven menambahkan, dalam teknis pengamanan TPS nanti, tergantung dari kerawanan masing-masing daerah. Dimana kata Steven dalam pengamanan TPS tersebut satu personil kepolisian untuk dua TPS dan termasuk juga pola pengamanan disiapkan Polres masing-masing.
“Karena dinamika politik berkembang terus, sehingga pengamanan sudah kita rencanakan ini ada perubahan,” pungkasnya.(AS)