SULBAR, (RadarNkri.com) — Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Desa Campurjo Kecamatan Wonomulyo Kab. Polewali Mandar oleh Aparat Desa, Ikatan Pemuda Campurjo (IPC), Kelompok pengajian Majelis Taklim, Kelompok usaha penjahit pakaian perempuan, Pengurus Peringatan Hari Besar Islam, Babinsa, Tokoh masyarakat, Tokoh Agama bekerja bersama, gerakan masyarakat campurjo peduli melawan Covid-19, Minggu (12/4)
Sebanyak 1.800 alat pelindung diri Masker dan sabun antiseptik serta selebaran informasi tips kesehatan, serta penyemprotan desinfektan rumah dan sarana umum Desa.
Gerakan tersebut, bertujuan melawan Covid-19 dengan membagikan APD secara gratis oleh petugas kepada 723 Kepala Keluarga Desa setempat.
Kepala Desa Campurjo Wonomulyo Usman Padong mengatakan bahwa dari 2.500 jiwa penduduk Desanya, sebanyak 723 KK berhak menerima alat pelindung dari Covid-19 berupa masker dan sabun antiseptik.
” Didesa kami, hampir semua warga di berikan secara cuma- cuma kecuali, warga yang tergolong mampu mereka sadar sendiri, tidak mau jatah masker tetapi masyarakat kurang mampu prioritas kita berikan,” ungkap Usman
Lanjutnya, gerakan masyarakat peduli campurjo merupakan wujud partisipasi aktif stakeholder Desa melawan Covid-19.
” rasa kemanusiaan empati dan kepedulian yang tumbuh secara swadaya, mereka ini petugas yag giat donatur pengadaan masker selain itu, kebutuhan pengadaan alat pelindung diri masker, antiseptik, desinfektan ber sumber alokasi dana desa untuk kegiatan perayaan hari besar islam dialihkan sementara untuk kebutuhan mendesak masyarakat, ” terang kades Campurjo Wonomulyo
Johan seorang pengurus BPD Desa Campurjo menyebut, target pembagian alat perlindungan diri masker tiap 1 kepala keluarga diberi , jatah 2 masker sasaran 9 Dusun/RT diantaranya Dusun Majalengka, Galeso, Kama kaco,” rincinya.
Perencanaan dan pengadaan dana yang terkumpul dari para relawan dan donatur, untuk mendukung aksi tersebut maka pihaknya berinisiatif, membeli kain kemudian diberikan kepada kelompok usaha penjahit wanita yang diberdayakan membuat masker secara dadakan.
“pemberdayaan para wanita usaha rumahan jahit menjahit di campurjo ada 7 orang terlibat jahit masker, perhari produksi 30 lembar sehingga terkumpul ribuan masker dibagikan gratis ke masyarakat,” imbuhnya.
Rumi seorang ibu rumah tangga Desa campurjo mengaku, senang dan merasa aman mendapat masker dan rumahnya disemprot desinfektan.
“bersyukur banget, saya dapat masker apalagi rumah saya disemprot desinfektan ini untuk matikan kuman corona dan tidak menyebar di pemukiman kami, semoga aja wabah pandemi lekas pergi deh, biar kita wong deso, bisa beraktivitas normal kembali jadi tidak kuatir lagi loh, “tuturnya dalam dialog Jawa.
Laporan : Harrey Kiswah
Editor.Β Β Β : Jufri