Makassar, [radarnkri.com] — Kedatangan salah satu tokoh muda asal Sulawesi Selatan, Christy Andini, atau yang biasa disapa dengan nama Tity, cukup ,mengejutkan beberapa rekannya, bahkan hampir setiap hari kegiatan pertemuan dengan beberapa tokoh muda Kota Makassar dan juga tokoh muda dari wilayah kabupaten kota lainnya, membuat Tity harus pandai-pandai mengatur jadwal pertemuan.
Namun pertemuan yang paling berkesan buat Tity adalah pertemuan dengan beberapa tokoh perantauan asal Jawa yang sudah berdiam di Sulawesi selatan puluhan tahun lamanya. Sebut saja Pakde, alias Mbah yang saat ini berdomisili di Bili-Bili Kabupaten Gowa, Sulsel, yang sangat, mendukung majunya Tity dalam perhelatan pilkada di Kabupaten Blora.
“Wah, saya sangat mendugkung itu, kami selama ini hidup beranak pinak di Sulsel ini dengan bangga dan sangat berbahagia, kalau selama ini banyak yang mengonotasikan, orang Makassar itu keras, karena itu hanya saat bercakap, namun soal social dan lainnya mereka sangat luar biasa,” ujar Pakde yang mengaku orangtuanya berasal Semarang- Malang. Keluarga Pakde lainnya bahkan saat ini banyak yang berdomisili di wilayah Semarang.
Sementara itu tity juga ditemui Andi Baso Kedatuan luwu sulawesi selatan di dampingi rusli anwar mengatakan sangat mengapresiasi Tity masuk menjadi wakil Bupati Blora, di hotel Horrison jl. Jendral sudirman. Kota Makassar. Minggu, (17/11/2019) pukul 19.30 WITA.
” Saya mendukung penuh Tity menjadi Calon Wakil Bupati Blora diketahui orangnya terbuka, jujur, cerdas, humoris, mudah bergaul dan juga dikenal seorang petarung yang berjuang pantar mundur.
Tak hanya itu. Tity juga akan berkunjung kebeberapa tempat tempat di Makassar, sulawesi selatan. Seperti berkunjung ke Makam Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro, Kerajaan Gowa Sultan Hasanuddin, Datok Tiro (Kajang).
Tity juga menambahkan bahwa Suku Makassar sebuah etnis mendiami pesisir selatan pulau Sulawesi. Lidah Makassar menyebutnya Mangkasara’ berarti “Mereka Bersifat Terbuka.” Asli Makassar berjiwa penakluk namun demokratis dalam memerintah, selalu terbuka kepada siapa pun yang ingin berteman,” ucapnya.
Disalah satu suku Kajang Ammatoa terletak di kabupaten Bulukumba, Kecamatan Kajang, Sulawesi Selatan. Desa ini dinamakan Tana Toa yang merupakan tanah yang tertua di dunia dikarenakan kepercayaan masyarakat adatnya.
Secara geografis, luas wilayah Desa Kajang Ammatoa sekitar 331,17 ha dan memiliki kondisi hutan yang sangat lebat. Hampir seluruh dusun yang berada di dalamnya di kelilingi hutan dan tidak ada jalan beraspal di dalam kawasan ini.
Menurutnya, di Blora juga ada tempat mistik yang sama dengan kajang bernama samin. Samin adalah suku asli jawa yang bermukim di daerah Blora, Jawa Tengah. Dari asal-usulnya, pertama, kata ’Samin’ bermakna “sama” atau ’samin’ juga bermakna “sami-sami amin” maksudnya jika semua setuju melawan penjajah maka perlawanan tersebut menandakan adanya dukungan dari sesamanya. Dengan kekompakan tersebut diharapkan diperoleh kesejahteraan hidup bersama-sama atau sama-sama membela negara. Kata ’sama’ Suku Samin sendiri memiliki keyakinan yang cukup unik yaitu agama Adam.
Olehnya itu karena ada kesamaan suku dan karakteristik antara makassar dan blora masing masing memiliki budaya dan etnis yang perlu kita jaga dan masih kental dengan adat istiadat suku masing masing namun perlu menjadi bahan acuan dan motivasi untuk maju
di pilkada 2020.’’ Tutupnya.
Laporan : JFR