RADARNKRI.Com I Wembley – Keputusan pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, melakukan perombakan besar saat melawan Belgia dinilai mantan Gary Neville penuh risiko.
Mantan pemain timnas Inggris dan Manchester United itu mengaku tak menyangka bahwa pelatih The Three Lions, Gareth Southgate, akan melakukan perombakan besar.
Seperti diketahui, Southgate melakukan delapan pergantian pemain yang diturunkan sebagai starter saat menghadapi Belgia, Kamis (28/6/2018).
“Saya tak berpikir bahwa Gareth Southgate akan membuat banyak perubahan pemain,” kata Neville seperti dilansir BolaSport.com dari laman Daily Mail.
Pada akhirnya, Inggris harus kalah 0-1 dari Belgia akibat gol cantik Adnan Januzaj pada menit ke-51.
Neville pun khawatir bahwa hasil ini akan membuat momentum yang buruk bagi mentalitas The Three Lions.
Sebab, ia teringat fenomena saat menjadi asisten pelatih Inggris, Roy Hodgson, pada Piala Eropa 2016 lalu.
Kala itu, ia bersama Hodgson juga melakukan perubahan besar, yakni mengganti enam pemain pada laga terakhir babak penyisihan grup.
Langkah Inggris di Piala Eropa 2016 akhirnya terhenti di babak 16 besar setelah takluk 1-2 dari tim debutan, Islandia.
“Saya mengingat kejadian dua tahun lalu, saat kami melakukan enam pergantian pemain pada matchday ketiga melawan Slowakia (yang berakhir 0-0),” ucap Neville.
“Setelahnya, performa buruk jelas terlihat kala menghadapi Islandia. Orang-orang berkata kami telah kehilangan momentum dan menyebut seharusnya kami tak perlu melakukan perubahan,” tutur pria 43 tahun ini.
Meski begitu, kolektor 85 caps bersama timnas Inggris ini menilai langkah yang dilakukan Southgate memang sangat berani dan penuh risiko.
“Ini adalah langkah berani. Semua orang berkata Inggris wajib mengalahkan tim terkuat, harus memuncaki Grup G, dan jangan main-main. Namun, pada akhirnya mereka melakukan (risiko) itu,” tutur pria yang kini berprofesi sebagai pengamat sepak bola ini.
“Southgate telah membuat kami terkesima atas pencapaiannya di dua laga perdana Piala Dunia, dan saya suka akan hal itu. Ia jauh lebih baik dari yang saya kira serta memilih mengambil risiko,” ucap peraih treble winners1999 bersama Manchester United ini.(BI)