RadarNkri.com | Takalar – Kelurahan Bulukunyi Polongbangkeng Selatan yang dinahkodai Muh. Nur SE, selaku Lurah kini dinilai telah berhasil memberikan perubahan berarti bagi daerah yang bersejarah ini.Selama menjabat Lurah Bulukunyi, aliran apresiasi dari masyarakat terus gencar dan mencuat ke permukaan atas penilaian pelayanan dan pembangunan yang telah dinampakkan Muh. Nur untuk semata mata mengutamakan kemaslahatan ummat.
Disisi lain, semakin pesatnya perkembangan pembangunan dan pelayanan masyarakat secara merata di Bulukunyi justru timbul dugaan adanya beberapa oknum yang dinilai terkesan dengan secara sengaja untuk senantiasa menghalangi terciptanya kesejahteraan masyarakat yang membuat kebanyakan masyarakat dan pemerhati rakyat geram terhadap oknum tersebut.
Haeruddin Nompo’ salah satu pemerhati rakyat Takalar mengakui, “Terkait kepemimpinan Muh. Nur selaku lurah bulukunyi, tentunya sangat diapresiasi atas kegigihannya utamanya pada sektor pelayanan dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat, tapi yang sangat disesalkan di kelurahan Bulukunyi yakni dugaan adanya oknum yang terkesan sengaja bertolak belakang untuk mendukung program P22 Bupati Takalar yakni kesejahteraan masyarakat dan oknum itu dapat diibaratkan sebagai benalu dalam pemerintahan” katanya.
“ironisnya, sesuai informasi yang berhasil saya himpun, salah satu oknum tersebut berstatus ASN yang diduga bekerjasama dengan sebagian kecil tokoh masyarakat untuk dengan sengaja menghalangi terciptanya program unggulan Bupati di Kelurahan Bulukunyi, contohnya beberapa postingan di medsos dari masyarakat bulukunyi yang sejatinya sangat mengeluhkan tingkah oknum tersebut” tambahnya.
Sementara itu, salah satu warga Bulukunyi yang dimintai keterangannya, Selasa 04/02/2020 Dg Tutu mengatakan, “Kualitas kepemimpinan pak lurah saat ini sangat menonjol tajam, pembangunan dan pelayanan nampak dimata masyarakat, tentunya saya berucap syukur atas kerja keras dan kegigihan beliau memimpin Kelurahan Bulukunyi, cuman yang menjadi kendala saat ini di kelurahan diduga ada oknum yang dinilai tak bisa membangun kerjasama yang tidak memandang sistem gotong royong persatuan sebagai bentuk dukungan kepada pak lurah” pungkasnya.
(Redaksi)